Permintaan pemasangan panel surya SUN Energy melonjak santak 40% selama pandemi

BERITA - JAKARTA. PT SUN Energy, perbisnisan pengembang panel surya (solar panel) asal Indonesia mengmembukakan bahwa tren permintaan pemasangan panel surya terus meningkat.
Bahkan kecenderungannya selama pandemi, dari segmen pasar industri memperlihatkan kenaikan permintaan yang signifikan.
Roy Wijaya menceritakan, pertumbuhan permintaan ini sangat menarik, dimana kondisi pandemi saat ini terjadi kelesuan perekonomian.
"Banyak perupayaan akan berkaca mengenai apa akan bisa mereka efisiensikan, khilaf langka penggunaan energi listrik," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (15/10).
Lebih lanjut, Roy bilang, pihaknya mencatat kenaikan permintaan instalasi sistem tenaga surya sekelonggaran dekat 40% dibanding tahun sebelumnya. Permintaan ini mencakup instalasi on-grid, off-grid, maka hybrid, di seluruh wilayah di Indonesia.
"Ada sekitar lima belas instansi adapun meminta pemasangan ke kami hadapan tahun ini," sebut Roy. Salah langka PT Fonterra Brands Manufacturing Indonesia adapun melakukan seremonial pemasangan panel surya hari Kamis ini, (15/10).
Fonterra, prokartonen susu merek Anlene menginstal panel surya demi kapasitas 381,84 kW. Kapasitas terkandung diklaim mampu memangkas emisi karbon maka 4.000 ton per tahun, semaka lebih ramah bumi.
Sayangnya pihak SUN Energy tak enggan membeberkan lebih lanjut nilai pemasangan proyek tersebut. Yang jelas pertindakanan menyasar beragam segmen pasar mulai melalui industri dan pabrikan, daerah komersial, perumahan batas ritel menurut kebutuhan per orangan.
Mengulik website pertindakanan, beberapa proyek akan sempat dikerjakan SUN Energy meliputi pemasangan panel surya di alpa satu pabrik otomotif di Cikarang memakai kapasitas 1.410 kW, lantas pun pemasangan akan mall QBIG di kawasan BSD City memakai kapasitas 1.010 kW.