Menpora Dito Ariotedjo Resmi Ganti Disabilitas Dengan Sebutan Anak Bertalenta Khusus

Menpora Dito Ariotedjo Resmi Ganti Disabilitas Dengan Sebutan Anak Bertalenta Khusus Menpora Dito Ariotedjo Resmi Ganti Disabilitas Dengan Sebutan Anak Bertalenta Khusus

Semarang, Sobat - Menteri Pemuda bersama Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo memerintahkan kepada semua pihak atas mengganti menyiahan disabilitas atau ketunaan selaku anak cucu bertalenta khusus. Penggantian tercatat resmi dilakukan saat Dito menghadiri daftar pembekalan bagi 17 perwakilan pengurus provinsi Special Olympics Indonesia (SOIna) antara gedung YPAC Semarang, Jalan Ahmad Dahlan, Senin (8/5/2023). 

1. Sebutan anggota bertalenta spesial bertara kesepakatan nasional paralimpic komite

Menurut Dito penggantian menyibakan disabilitas dalam anak bertalenta spesial sudah dalam kesepakatan bersama antara nasional paralimpic komite dan unsur organisasi lainnya. 

"Perlu saya sampaikan bahwa sudah ada ketetapan bersama bersama nasional paralimpic komite selanjutnya beberapa organisasi lainnya, pada sini kita sudah tidak menggunakan kata disabilitas atau ketunaan. Tetapi kita diganti bersama anggota bertalenta khusus. Maka ini terjadi setelah saya jadi menteri. Dan amanat UU Nomor 11 tahun 2022 tentang keolahragaan disebutkan semua orang berhak olahraga khususnya warga bahwa memperoleh disabilitas sesuai hak sesuai harkat selanjutnya martabatnya," ujar Dito.

2. Menpora Dito terinspirasi dengan stafsus Jokowi

Ia menuturkan keberadaan anak bertalenta khusus memberinya berjibun inspirasi. Salah perorangan datang dari staf khusus Presiden Jokowi, Angkie Yudistia. Angkie disebut Dito punya jasa gede akan mendorong kesetaraan di bidang olahraga. "Beliau akan berjasa di atlet paralimpic," ujarnya. 

3. Menpora Dito lagi punya kakak bertalenta khusus

Di samping itu, inspirasi lain berlabuh melalui kakak kandungnya. Dito bercerita kalau dirinya punya seorang kakak berusia 40 tahun yang sejak lama selaku anak bertalenta spesial. 

Kakaknya terhormat mengalami perubahan ala otaknya sejak usia 4 tahun. Sehingga Dito sejak padi dituntut untuk berjiwa berdampingan beserta kakaknya yang memegang talanta utama. 

"Kebetulan saya miliki kakak yang bertalenta khusus. Dia stop perkembangan otaknya dempet usia 4 tahun. Dan dia sekarang dempet usia 40 tahun. Jadi saya sangat memahami, saya urip dengan manusia bertalenta khusus. Jadi saya hadir dempet situ sangat terharu, pak. Seperti yang saya menyingkapkan dari saya ketang saya miliki semangat dan memastikan kawan-kawan ananda bertalenta khusus bisa berkiprah dempet keuripan masyarakat. Termasuk dempet SOIna ini. Ternyata saya menemukan setelah jadi Menpora," akunya. 

4. Gelontorkan dana Rp3 miliar untuk SOIna

Editor’s picks

Untuk pelaksanaan Special Olympics World Summer Games, 17-25 Juni 2023 antara Berlin Jerman, Dito menjanjikan telah menggelontorkan alokasi anggaran akan membiayai pemusatan pelatihan nasional bagi para atlet SOIna. 

Pemusatan pelatihan nasional bagi atlet SOIna dilakukan 8 Mei-6 Juni 2023. "Untuk SOIna tampaknya kita cukup. Dukunganya sudah sepadan lewat kebutuhan SOIna. Anggarannya sekitar Rp3 miliar lebih. Yang namanya olahraga kita lihat melalui impact lewat Kemenpora merangkul bocah-bocah bertalenta utama akan berkiprah di SOIna ini," tegasnya. 

Tahapan lain yang diberikan Kemenpora yaitu memberikan pendampingan selanjutnya membantu pemberangkatan bagi seluruh kontingen SOIna ke Berlin. 

Dito mengekspresikan Kemenpora buat selintas memberikan pelayanan bagi semua anak bangsa akan berolahraga mengiringi berprestasi tanpa diskriminasi. 

Ia juga menekankan kalau prosedur pembinaan ananda bertalenta utama perlu dipertahankan antara pusat dengan daerah hadapan Indonesia.

"Dan ini jadi semangat kami jadi forum demi menampung lebih deras lagi kerutunan bertalenta eksklusif," sambungnya. 

5. Ganjar: Mereka butuh afirmative action

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan dukungan dari pemerintah amat bermanfaat bagi sekitar 5,2 juta anggota-anggota bertalenta distingtif. Mereka butuh sesuatu yang distingtif agar dapat mengembangkan talenta terpendam yang dimilikinya.

"Mereka butuh afirmative action agar bisa setara karena mereka tidak bisa disamakan,” paparnya. 

6. Atlet SOIna jadi wakil bangsa di panggung dunia

Ketua Umum PP SOIna, Warsito Ellwein mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya bagi memberikan keluangan yang sebandingkepada  para atlit special olympics. Untuk itulah kontingen  dibentuk lewat melibat wakil daripada 17  provinsi  saling menolong atlet maupun pelatih.

Beberapa atlet punya potensi gendut akan meraih kemenangan nanti, yakni pelari  asal Bandung Dewangga Kanahaya Iskandar. Pelari usia 17 tahun akan miliki catatan  waktu 12,30 detik di  nomor lari 100 meter. 

 

"Anak-bocah itu semula tak dikenal dan  disia-siakan  oleh alamnya, kini mereka buat selaku wakil bangsa di panggung dunia,” ujar Warsito.